Istri Sholehah itu Sungguh Tidak Banyak Untuk Menuntut Terhadap Suaminya ??
Istri Sholehah itu tidak Sedikit Menuntut Terhadap Suaminya, bakal namun beliau lebih banyak terima dapat kekurangan suaminya
Istri Sholehah itu tidak mempermasalahan kedudukan suaminya yg lebih tinggi di banding dia, bisa namun lebih banyak mengusahakan buat jadi istri yg selalu berbakti pada suaminya.
Istri Sholehah itu tidak banyak mempertanyakan posisinya dalam berumah tangga, bakal tetapi mengerti bah semua itu sudah yaitu tanggung jawabnya buat selalu taat pada suaminya.
Sebahagian Sifat-sifat wanita Sholehah diantaranyab adalah sbg tersebut :
mula-mula : Serentak menyahut & ada kalau di panggil oleh suami jikalau di ajak buat terkait.
Sebab karakter ini sangat diutamakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Nabi memerintahkan satu orang istri utk cepat penuhi hasrat seorang suami dalam keadaan bagaimanapun. Bahkan dianya bersabda “Jika seorang lelaki menggandeng istrinya ke ruangan tidur, dahulu istri itu menampik. Setelah itu, suami itu menginap dalam kondisi geram, hingga istrinya itu dilaknat oleh beberapa malaikat hingga saat pagi. ”
Ke-2 : Tidak menyanggah perintah suami pada saat tidak tidak sesuai dgn syariat. Allah berfirman :
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِل�'غَي�'بِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
Hingga wanita yg saleh, yaitu yg tunduk pada Allah lagi pelihara diri289 diwaktu suaminya tidak ada, oleh sebab Allah telah pelihara (mereka). (QS An-Nisaa : 34)
Qotadah rahimahullah bicara فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ " Yaitu wanita-wanita yg tunduk pada Allah & pada suami-suami mereka " (Ad-Dur Al-Mantsuur 4/386)
Kadang-kadang opini suami tidak searah dgn pernyataan istri, sebab opini istri lebih baik. Seorang istri yg sholehah sebaiknya dia menyampaikan opininya itu pada sang suami bisa namun beliau harus ingat sebenarnya semua ketetapan ada di tangan suami, apa pun keputusannya pada saat tidak tidak searah berbarengan syari'at.
ketiga : Selalu tidak bermasam muka pada suami.
Ke empat : Senantiasa mengupayakan tentukan pengucapan yg terbaik sepanjang bicara berbarengan suami.
Sifat ini teramat dibutuhkan dalam keutuhan hunian tangga, begitu terkadang pengucapan yg lemah lembut lebih bernilai di pojok suami dari banyak layanan. & demikian sebaliknya begitu seringkali satu pengucapan kasar yg ke luar dari mulut istri membuat suami dongkol & melupakan kebaikan-kebaikan istri.
Yg jadi masalah terkadang satu orang istri pada saat berkata berbarengan bebrapa sahabat wanitanya hingga dianya mengusahakan tentukan kalimat yg lembut, & mengusahakan melindungi perasaan sahabat-sahabatnya itu namun tidak demikian jika dgn suaminya.
Ke lima : Tidak memerintahkan suami buat kerjakan pekerjaan-pekerjaan wanita, seperti memasak, membersihkan, memandikan & mencebok anak-anak.
Keenam : Ke Luar tempat tinggal hanya bersama izin suami.
Ketujuh : Berhias hanya buat suami.
Tidak seperti sebahagian wanita yg hanya berhias pada saat menginginkan ke luar tempat tinggal sebagai sajian santapan mata-mata nakal beberapa lelaki.
Kedelapan : Tidak membenarkan orang yg tidak diizinkan suami masuk/bertamu kedalam hunian.
Kesembilan : Melindungi saat makan & saat istirahatnya kerana perut yg lapar bisa membuatkan darah langsung naik. Tidur yg tidak lumayan akan memunculkan keletihan.
Kesepuluh : Menghormati mertua juga kerabat keluarga suami.
Terlebih ibu mertua, yg sang suami teramat diutamakan oleh Allah utk berbakti padanya. Seorang istri yg baik harus mengalah pada ibu mertuanya, & berusaha membawa hati ibu mertuanya. Bukan jadi menjadikan ibu mertuanya sbg musuh, walaupun ibu mertuanya seringkali kerjakan kekeliruan padanya atau menyakiti hatinya. Paling tidak ibu mertua yaitu orang yg sudah berusia lanjut & juga dianya adalah ibu suaminya.
Kesebelas : Mengupayakan menentramkan hati suami apabila suami galau, bukanlah jadi banyak menuntut pada suami jadi menambah beban suami
Ke-2 belas : Serentak mohon maaf kalau lakukan kekeliruan pada suami, & tidak menunda-nundanya.
Nabi shallallahu 'alaihi bersabda :
" أَلاَ أُخ�'بِرُكُم�'.... بِنِسَائِكُم�' مِن�' أَه�'لِ ال�'جَنَّةِ؟ ال�'وَدُو�'دُ ال�'وَلُو�'دُ ال�'عَؤُو�'دُ عَلَى زَو�'جِهَا الَّتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَت�' حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَو�'جِهَا، وَتَقُو�'لُ : لاَ أَذُو�'قُ غُم�'ضًا حَتَّى تَر�'ضَى "
" Maukah saya kabarkan pada kalian…. tentang wanita-wanita kalian warga surga? Yaitu wanita yg penyayang (pada suaminya), yg subur, yg selalu memberi manfaat pada suaminya, yg seandainya suaminya beram hingga iapun mendatangi suaminya lalu menempatkan tangannya di tangan suaminya seraya bicara, " Aku tidak dapat tenteram tidur hingga engkau ridho kepadaku " (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no 287)
Karena sebahagian wanita memiliki karakter sombong,
bahkan juga jadi demikian sebaliknya menanti suami yg minta maaf padanya
Ke-3 belas : Mencium tangan suami pada saat suami hendak bekerja atau sepulang dari tugas.
Keempat belas : Menginginkan diajak oleh suami utk sholat tengah malam, bahkan apabila perlu menggandeng suami utk sholat tengah malam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّلي�'لِ فَصَلَّى وَأَي�'قَظَ ام�'رَأَتَهُ فَصَلَّت�', فَإِن�' أَبَت�' نَضَحَ فِي وَج�'هِهَا ال�'مَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ ام�'رَأَةً قَامَت�' مِنَ الّلي�'لِ فَصَلَّت�' وَأَي�'قَظَت�' زَو�'جَهَا فَصَلَّى, فَإِن�' أَبَى نَضَحَت فِي وَج�'هِهِ ال�'مَاءَ
“Semoga Allah merahmati seseorang lelaki (suami) yg bangun di saat tengah malam dahulu mengerjakan shalat & dia bangunkan istrinya hingga istrinya dan shalat. Apabila istrinya malas, dianya percikkan air ke berwajah. & semoga Allah merahmati satu orang wanita (istri) yg bangun di saat tengah malam dahulu kerjakan shalat & beliau bangunkan suaminya hingga suaminya dan shalat. Bila suaminya malas, dia percikkan air ke wajahnya. ” (HR Abu Dawud no 1308)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
إِذَا أَي�'قَظَ الرَّجُلُ أَه�'لَهُ مِنَ اللّي�'لِ فَصَلَّيَا أَو�' صَلَّى رَك�'عَتَي�'نِ جَمِي�'عًا، كُتِبَا في الذَّاكِرِي�'نَ وَالذَّاكِرَاتِ
“Apabila seseorang lelaki (suami) bangunkan istrinya di waktu tengah malam hingga keduanya mengerjakan shalat atau shalat dua rakaat semua, sehingga keduanya dicatat termasuk golongan lelaki & wanita yg berzikir. ” (HR Abu Dawud no 1309)
Dalam kisah yg di keluarkan An-Nasa`i dijelaskan dgn lafadz :
إِذَا اس�'تَي�'قَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللّي�'لِ وَأَي�'قَظَ ام�'رَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَك�'عَتَي�'نِ, كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِي�'نَ اللهَ كَثِي�'رًا وَالذَّاكِرَاتِ
“Apabila seseorang lelaki (suami) bangun di waktu tengah malam & dianya bangunkan istrinya dahulu keduanya kerjakan shalat dua rakaat, hingga keduanya dicatat termasuk golongan pria & wanita yg banyak mengingat/berdzikir pada Allah. ”
Kelima belas : Tidak menebarkan rahasia keluarga terlebih lagi rahasia ranjang!!. Bahkan juga berusaha tutup aib-aib suami, juga memuji suami agar melanjutkan rasa sayang & cintanya.
Ke enam belas : Tidak membentak atau mengeraskan suara dihadapan suami.
Ketujuh belas : Berusaha utk berbentuk qona'ah (nerimo) jadi tidak banyak menuntut harta pada suami.
Kedelapan belas : Tidak menunjukkan kesedihan pada saat suami tengah bergembira, & demikian sebaliknya tidak bergembira pada saat suami tengah bersedih, bisa tetapi mengupayakan pintar mengikut situasi hatinya.
Kesembilan belas : Mengupayakan buat memerhatikan minat suami & jangan pernah sampai suami menonton suatu hal yg buruk dari ia atau mencium suatu hal yg tidak enak dari badannya.
Ke-2 puluh : Berupaya mengatur duit suami dgn sebaik-baiknya & tidak boros, jadi tidak beli banyak barang yg tidak dipakai.
Ke-2 puluh satu : Tidak bercerita kecantikan & beberapa karakter wanita yg lain pada suaminya yg menyebabkan suaminya dapat mengkhayalkan wanita itu, bahkan juga membanding-bandingkannya berbarengan wanita lain itu.
Ke-2 puluh dua : Berusaha memberikan nasehat suami dgn baik pada saat suami terperosok dalam kemaksiatan, bukanlah jadi ikutan suami bermaksiat pada Allah, terlebih di periode saat ini ini yg terlampaui banyak kegemerlapan dunia yg tidak mematuhi syari'at Allah
Ke-2 puluh tiga : Melindungi pandangannya jadi berusaha tidak melihat terkecuali ketampanan suaminya, jadi jadilah suaminya yg tertampan di hatinya & kecintaannya tertumpu pada suaminya.
Tidak sama dengan sebahagian wanita yg suka membanding-bandingkan suaminya dgn beberapa lelaki lain.
Ke-2 puluh empat : Lebih suka menetap di tempat tinggal, & tidak suka seringkali ke luar tempat tinggal.
Ke-2 puluh lima : Bila suami lakukan kesalahan hingga tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami pada saat ini. Bahkan juga sekali-kali tidak keluarkan pengucapan yg mengisyaratkan bakal tentang ini. Karena karena terbesar yg menyebabkan beberapa wanita dipanggang di api neraka yaitu sepanjang suami berbuat kekeliruan mereka melupakan & memungkiri kebaikan-kebaikan suami mereka.
Setelah membaca & memperhatikan beberapa karakter di atas, sebaiknya satu orang wanita memang menimbang-nimbang & menilainya ia sendiri. Jika sebahagian agung beberapa karakter itu tercermin dalam ia hingga sebaiknya beliau bersukur pada Allah & mengupayakan buat jadi yg terbaik & paling baik.
Akan namun jikalau ternyata biasanya beberapa sifat itu kosong dari ia hingga sebaiknya beliau ber-instrospeksi diri & mengusahakan melakukan perbaikan beliau. Ingatlah kalau surga ada dibawah telapak kaki suaminya!!!
Pastinya satu orang suami yg baik mengerti kalau istrinya tidaklah bidadari sama dengan ia juga tidaklah malaikat. Seperti dia tidak prima hingga jangan sampai dianya menuntut agar istrinya dan prima.
Istri Sholehah itu Sungguh Tidak Banyak Untuk Menuntut Terhadap Suaminya ??
Reviewed by Unknown
on
19.55
Rating: