Astagfirullah... Tolong Bantu Sebarkan.!!! Terjadi Pembuangan Al Quran Besar-besaran Di Aliran Sungai, Bagikan Info Ini Agar Pelakunya Segera Ditangkap..????

Problem penistaan agama jalan di Tarakan, Kalimantan Utara. Warga RT 26 Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat, digegerkan kasus pembuangan enam kitab Alquran di ruangan sungai, Jalan Hasanuddin, Jumat (22/7) sore.

Problem itu bukan hanya yang pertama. Th. lalu ditempat yang sama juga jalan penemuan sama. Sebetulnya, pelaku pembuang Alquran ini pernah dikejar warga. Sayang berhasil lolos sesudah meningkatkan kendaraan roda duanya.

Warga yang sempat saksikan nomor pelat kendaraan yang dipakai pelaku, lalu memberinya ke pihak Polres Tarakan. Sesudah direview, kenyataannya nomor pelat yang difungsikan disangka palsu lantaran tidak terdata di dokumen kepolisian.

Warga yang temukan, Yusuf, memberikan, pada awal ia menemukannya waktu tengah beristirahat dibawah pohon-pohon, sesudah kerjakan salat Asar. Barusan duduk, ia memandangi sungai dan terkaget saat tengok lembaran Alquran berantakan di atas air.

Ia lalu memungut Alquran ini dan membawanya ke satu di antara rumah keluarganya, Sadar. Berita penemuan Yusuf ini begitu cepat bereda. Tidak sebagian lama, kediaman Sadar dipenuhi warga yang miliki maksud saksikan Alquran itu.

“Saat itu saya punguti satu per satu. Alquran ini tampak ada yang masihlah baru dan sisa, ” ungkap Yunus pada Radar Tarakan, Sabtu (23/7).

Ketua RT 26 Suriadi menginginkan masalah yang tengah diakukan pihak kepolisian ini selekasnya bisa terungkap, mengingat sejak mulai peristiwa pertama th. lantas, belum ada satupun orang yang ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama ini.

“Kalau dimaksud apakah pelakunya juga sama? Saya kurang tahu, ” tuturnya.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan juga memohon kepada pihak Polres Tarakan untuk menyelidiki lebih dalam terkait motif aksi pelaku.

“Kami menghendaki masalah ini betul-betul diusut selesai serta warga diinginkan tetaplah tenang, ” kata Wakil Ketua MUI Tarakan Syamsi Sarman.

Ditegaskan Syamsi juga, hingga saat ini sejak mulai masalah pertama di 2015, tidak satupun pelaku tertangkap. “Jadi kami minta persoalan ini diolah dengan serius, serta jangan pernah masalah seperti ini bisa membawa dampak banyak hal yg tidak dikehendaki, ” harapnya.

Syamsi juga menghendaki supaya ormas-ormas Islam dan lembaga Islam selalu buat perlindungan dan pelihara kitab suci Alquran. Jika dari data kepemilikan Alquran menyusut, direkomendasi selekasnya melaporkan pada pihak berwajib.

Kapolres Tarakan AKBP Dani Hamdani lewat Paur Subag Humas Polres Tarakan, Iptu Hadi Sucipto memaparkan, pihaknya menekankan persoalan ini akan diselidiki selanjutnya.

“Kami bakal mengumpulkan info dari pihak-pihak berkenaan. Doakan saja supaya oknum pelaku bisa selekasnya tertangkap, ” Amiiin